FKIP Unpas Dosen FKIP Unpas: Kurikulum Merdeka Harus Tetap Prioritaskan Pembelajaran Bahasa Indonesia Daftar Berita
Dosen FKIP Unpas: Kurikulum Merdeka Harus Tetap Prioritaskan Pembelajaran Bahasa Indonesia
CATEGORY:
Dosen FKIP Unpas: Kurikulum Merdeka Harus Tetap Prioritaskan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dr. Titin Nurhayatin, dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas)


BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dr. Titin Nurhayatin, dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas) tanggapi persoalan mengenai penghapusan jurusan IPA, IPS dan Bahasa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sebelumnya, Kemendikbudristek akan menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

Kebijakan ini memungkinkan siswa kelas 11 dan 12 di sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka, dengan harapan siswa dapat lebih fokus terhadap rencana studi masa depan dan pengetahuan yang diperoleh selama pembelajaran di sekolah.

Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Adimono juga menyatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membuat siswa lebih fokus dan mendalami bidang yang sesuai dengan minat mereka.

Dr. Titin Nurhayatin, selaku dosen FKIP Unpas, menanggapi hal tersebut.

Ia menekankan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang harus dipelajari dari SD hingga perguruan tinggi.

“Bahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran dan gagasan,” ujar Dr. Titin, dikutip dari Unpas.ac.id, Rabu (14/8/2024).

Dr. Titin juga menyatakan bahwa hampir semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dan berharap para guru dapat menyesuaikan dengan kurikulum ini.

“Guru memiliki tanggung jawab besar untuk membina peserta didik agar bisa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam Kurikulum Merdeka, guru harus bisa mengemas pembelajaran secara inovatif,” tambahnya.

Ia juga memaparkan, penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan tidak hanya memberikan fleksibilitas kepada siswa dalam memilih mata pelajaran yang diminati tetapi juga memastikan bahwa Bahasa Indonesia tetap menjadi bagian integral dari pendidikan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. (han)