CATEGORY: AKTIFITAS MAHASISWA By Gaos Muma 29 Mei 2024
unpasMapak Alam, UKM, LKM FEB, serta FKIP mengadakan Deklarasi Menuju Kampus Ramah Lingkungan di Plaza Kampus II Unpas pada Selasa (28/5/2024) kemarin. (foto: https://www.unpas.ac.id/mapak-alam-ukm-lkm-feb-dan-fkip-unpas-deklarasi-menuju-kampus-ramah-lingkungan/)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mapak Alam Universitas Pasundan bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Unpas, LKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengadakan Deklarasi Menuju Kampus Ramah Lingkungan di Plaza Kampus II Unpas pada Selasa (28/5/2024) kemarin.
Deklarasi ini menunjukkan kepedulian mahasiswa Unpas terhadap lingkungan, khususnya di sekitar kampus. Selain itu, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman sebagai bentuk kerja sama dalam program pengelolaan sampah di lingkungan Kampus Unpas untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Setiap tahun, jumlah sampah terus meningkat dan menjadi masalah yang serius. Jika sampah tidak dikelola dengan benar, akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Masalah ini terkait dengan pertumbuhan populasi dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah.Saat ini, tempat pembuangan dan pengelolaan sampah semakin terbatas.
Bahkan, pada tahun 2024, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak lagi menerima sampah organik.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 02/PBLS.04/DLH yang mengatur bahwa TPA Sarimukti hanya boleh menerima 50 persen residu, tanpa sampah organik dan dengan jumlah ritase yang dibatasi.
Kepala Bagian Kemahasiswaan Unpas, Cucu Ganda Soemantri, S.E, mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun kampus yang peduli terhadap lingkungan dengan memulai dari hal kecil, seperti mengolah sampah agar bermanfaat.
“Melihat kondisi alam saat ini, menjaga lingkungan minimal dari kita sendiri. Bagaimana kita menjaga lingkungan agar bersih dan bisa memilih sampah yang organik dan non organik sehingga bisa bermanfaat,” ujar Cucu.
Ketua Pelaksana, Habib Aulia Rahman, menyatakan bahwa krisis iklim saat ini sangat parah, sehingga pengelolaan sampah harus dilakukan dengan benar.
“Semua UKM dan BEM yang ada di Unpas Tamansari ini sudah sepakat kalau kita itu adakan pengelolaan sampah, dari contoh kecilnya itu memisahkan antara organik dan anorganik. Buat yang organik itu bakal kita masukan ke loseda (lodong sesa dapur) itu buat jadi pupuk,” ungkap Habib.
Ketua Umum Mapak Alam, Siti Nurhasanah, menambahkan bahwa dalam deklarasi ini mereka membagikan 24 tong sampah untuk organik dan anorganik yang ditempatkan di lorong UKM, FKIP, dan FEB.
Siti juga menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan civitas akademika terhadap pengelolaan sampah dan menjadikan kampus peduli lingkungan.
“Kampus mensupport kegiatan kami, saya berharap semoga kampus II Unpas yang di Tamansari ini menjadi role model untuk kampus lainnya. Semoga ke depannya ada keberlanjutan dari Unpas untuk bisa membuat sendiri tempat pemilahan sampah,” harap Siti. (han)