CATEGORY: UNPAS By 11 Jan 2019
Koordinator PPG Unpas Dr. H. Dadang Iskandar, M.Pd. (Kiri Atas) Ketika menyampaikan laporan kegiatan program PPG Unpas tahun 2018. Foto lain (Kedua kiri Atas) Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. Memberikan sambutan kegiatan pelepasan yudisium. serta foto lainnya (kiri dan kanan bawah) poto bersama peserta dan civitas kegiatan PPG Unpas.
Universitas Pasundan menggelar acara Pelepasan Yudisium bagi Mahasiswa Program PPG (Pendidikan Profesi Guru) tahun 2018 pada hari Sabtu, 22 Desember 2018, di Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan, Lt. 3, Jl. Tamansari No. 6-8 Bandung. Mahasiswa PPG yang akan mengikuti yudisium berjumlah 194 mahasiswa, diantaranya 166 mahasiswa Program PPG Dalam Jabatan dan 28 mahasiswa Program PPG Pra Jabatan. Acara dihadiri oleh Dekan FKIP Unpas, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Koordinator PPG, Pimpinan Program Studi yang ada dilingkungan FKIP Unpas, Para Instruktur, serta Pengurus Program PPG Universitas Pasundan.
Acara diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan pembacaan Doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Laporan Koordinator PPG (Dr. H. Dadang Iskandar, M.Pd) tentang hasil PPG yang dilaksanakan oleh FKIP Unpas sekaligus pembacaan SK Yudisium. Dalam laporannya Koordinator PPG menyampaikan ucapan terimakasih kepada instruktur dan peserta yang telah berusaha maksimal untuk melaksanakan PPG dengan baik.
Acara dilanjutkan kesan dan pesan lulusan yang diwakili oleh Ibu Suci Apriyanti dari Program PPG Dalam Jabatan. Dalam sambutannya ia mengucapkan terimakasih serta rasa syukur yang mendalam, karena telah menyelesaikan PPG dalam jabatan ini secara maksimal sampai dinyatakan lulus. Alhamdulillah selama enam bulan ini kami telah melewati proses PPG mulai kegiatan Daring, Workshop, PPL, Uji Kinerja, dan Terakhir Uji Pengetahuan. Kami mengucapkan terimakasih kepada Unpas sebagai LPTK yang telah mempasilitasi kegiatan PPG Dalam Jabatan, terutama kepada seluruh instruktur PPG yang telah membimbing kami melewati setiap kegiatan PPG Dalam Jabatan baik secara Daring maupun secara Tatap Muka. Alhamdulilah kami sangat bersyukur mengikuti kegiatan PPG Dalam Jabatan di LPTK Universitas Pasundan, karena LPTK Unpas sangat mengerti kebutuhan kami. Secara online pada kegiatan daring, para intruktur itu tidak pernah dan merasa lelah dalam membimbing kami, melayani keluh kesah kami, membantu kami dalam mengerjakan kegiatan daring tanpa kenal waktu baik itu pagi, siang, malam, ketika kami kebingungan para intruktur cepat tanggap membantu dan membimbing kami menyelesaikan semua tugas. Begitupun pada kegiatan lainnya, workshop, PPL, Ukin, dan UP, kebutuhan kami selalu diprioritaskan. Banyak ilmu yang tergali kembali dalam memory kami setelah mengikuti kegiatan PPG, banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan dari para instruktur. Selain ilmu yang bermanfaat, kami pun mendapatkan keluarga baru, almamater baru. Kini peserta PPG Dalam Jabatan menjadi keluarga baru dari Paguyuban Pasundan yang lahir dari LPTK Unpas. Dalam kegiatan PPG Dalam Jabatan ini semoga LPTK Unpas dapat terus meningkatkan kinerja, pelayanan, dan motivasi untuk para peserta PPG baik Pra Jabatan maupun Dalam Jabatan, sehingga kami sebagai peserta merasa mudah, santai, ringan dalam menjalankan setiap tahapan kegiatan PPG.
Selanjutnya kata sambutan oleh Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. selaku Dekan FKIP Unpas, Beliau mengucapkan terimakasih kepada para pimpinan, dosen, serta orang-orang yang berada di balik layar yang keberadaaannya sangat diapresiasi oleh peserta. Karena atas jasa semuanya kegitan PPG dapat terlaksana dengan baik serta kegiatan pelepasan dan yudisuium mahasiswa peserta PPG dapat terlaksana.
Flashback kepada kegiatan PPG, tentu para peserta baik yang sudah lulus maupun yang dinyatakan belum lulus itu terjadi proses pembelajaran sedemikian rupa yang sudah dikondisikan. Pada kegiatan PPG juga tidak lupa dilakukan kegiatan penjaminan mutu, seperti kegiatan konseling yang dilakukan di awal-awal kegiatan.
Dalam sambutannya dekan FKIP unpas juga meminta agar peserta memberikan masukan jika ada hal-hal yang harus diperbaiki agar kegiatan PPG selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Selanjutnya Dekan FKIP Unpas juga berpesan kepada alumni PPG, bahwa nanti yang akan diajari oleh alumni adalah murid-murid yang akan hidup pada masa abad 21 atau era industry 4.0 dengan BIGDATA. Tentu kemampuan-kemampuan tentang teknologi informasi sudah dibekalkan selama alumni mengikuti kegiatan PPG, tapi jangan dilupakan juga literasi abad 21. Dulu kita hanya mengenal literasi, menggunakan bahasa secara efektip ( Membaca, menulis), tetapi literasi abad 21 lebih luas lagi daripada itu. Ciri-ciri leterasi abad 21 ada banyak, diantaranya kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan menemukan discovery inquiry, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengatasi perbedaan, kemampuan menggagas ide-ide baru dan menggunakan teknologi sebagai alat bantu, dan mengakui belajar itu sepanjang hayat. Kita sudah mulai saat ini, siapapun itu (mahasiswa, guru, dosen, termasuk bapak-bapak Pembina yang harus selalu meriset dan membuat produk sebagai persyaratannya untuk profesinya). Literasi Abad 21, siapa yang akan mengalaminya, itu adalah murid-murid dan gurunya, termasuk dosen dan mahasiswanya. Literasi Abad 21 mengalami perluasan, didefinisikan ulang sehingga lebih komplek. Pertanyaannya bagaima pembelajaran bisa menggamit kesebelas ciri pembelajaran literasi abad 21 tadi. Sering diungkapkan, sering dirancang, dilaksanakan, dinilai tentang pemecahan masalah di kelas. Tanpa menghilangkan juga local wisdom, karena kalau bukan oleh kita, oleh siapa lagi kearipan local itu mau dipelihara, peliharalah budaya kita. Saya yakin kalau budaya itu merasuk kepada murid-murid kita, kepada kita, orang lain akan susah menyingkirkan kita di tempat kita. Tapi ketika kita kehilangan jatidiri , budaya kita tidak dikuatkan yang menapak pada tanah air kita, mudah sekali kita untuk disingkirkan. Oleh karena itu dalam pembelajaran pun, tolong misi pasundan (local wisdom budaya sunda) di insert ke dalam RPP supaya budaya kita tetap ada sepanjang masa kita.
Pesan selanjutnya adalah agar alumni PPG melengkapi kompetensi kemampuan bahasa inggris, karena saat ini sudah mulai terlihat fenomena sekolah yang mendatangkan guru dari luar negeri untuk mengajarkan bahasa Inggris agar kemampuan bahasa Inggris alumninya bagus. Oleh karena itu, bagi alumni PPG yang belum bertugas sepenuhnya di sekolah, lengkapi dengan kemampuan bahasa inggris, siapa tahu itu akan sangat penting menjadi bahan kompetensi untuk alumni PPG. Seorang Guru harus berpikir mengenai bagaimana muridnya berpikir, bagaimana working memori bekerja pada kepala murid-muridnya. Kalau guru sudah memikirkan itu, artinya guru ingin memudahkan muridnya untuk belajar, meningkatkan kompetensi muridnya. Karena walking memory menggambarkan bagaimana seorang guru membuat pembelajaran itu menyenangkan, external cogtitive load itu dirancang melalui RPP yang memudahkan seperti apa belajarnya murid, bagaimana yang menyenangkan, yang kekinian, yang mendunia, yang tidak melepaskan budaya-budaya lokanya, sehingga Internal Cognitiv Load nya bagus. Kalau semua itu baik, maka tujuan pembelajaran diharapkan bisa dicapai dan kompetensi yang harus dicapai bisa dilaksanakan oleh pembelajaran itu. Ini adalah sebuah harapan, karena kedepan tantangan akan lebih keras lagi dalam pendidikan. Kita harus bersaing dengan diri sendiri (bagaimana kita menekan perasaan-perasaan yang membawa kita kea rah negative), kita harus bersaing juga dengan dunia internasional (agar kita menyadari bahwa Indonesia itu ada dan unggul).
Selamat kepada peserta yang sudah dinyatakan lulus yang didapat dengan tidak mudah, syukuri, bersujudlah dan bersyukurlah karena ini perjuangan panjang dan persaingan begitu hebat. Berapa banyak orang yang ingin PPG yang belum terlaksana, dan tentu saja itu adalah upaya pemerintah yang menyebabkan pendidikan bisa lebih baik.
Selamat melaksanakan tugas, mudah-mudah harapan-harapan dari pemerintah, dengan hadirnya anda sebagai pengganti guru-guru yang akan pensiun, pendidikan Indonesia dapat menunjukan kehebatannya. Sehingga, bahwa SDM ini sebagai anugrah menjadi sebuah kenyataan. Selamat berjuang, berjuang membangun masa depan yang penuh harapan, selamat membangun pendidikan yang kekinian yang abad 21 yang era industry 4.0, selamat menegakan kehormatan pendidikan di negara kita. Semoga Allah S.W.T selalu menambahkan ilmu dan bisa menerapkan ilmu yang telah dimiliki “In Syaa Allah”.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa dan penutupan oleh MC kemudian foto bersama mahasiswa, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para instruktur, serta pengurus program PPG Universita Pasundan.