CATEGORY: BLOG By 20 Jun 2018
Gema takbir, tahlil dan tahmid membahana seantero jagat....
Tanda hari kemenangan telah tiba, 1 Syawal 1439 H. Menang melawan 'hawa nafsu'. Jihad paling besar dalam kehidupan.
Setelah kita dilatih, didiklat melalui syaum Ramadhan selama 1 bulan penuh. Umat Islam berusaha menahan diri dari segala keinginan dan dorongan syahwat yang menyebabkan terperosoknya manusia ke jurang yang nista.
Di tengah makin meningkatnya tensi politik menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019. Mampukah kita mengendalikan diri?
Bertepatan 1 Syawal 1439 H dengan tanggal 15 Juni 2018, sebetulnya merupakan pertanda kumandangnya panggilan perang telah dimulai.
Sejarah adalah peristiwa yang berulang. Diutusnya para nabi dan rosul memang Allah swt tugaskan untuk berperang.
Perang antara Al-Haq dengan Al-Bathil. Perang antara pembawa dan penyeru keadilan dengan penyebar ketidak adilan. Perang antara sabilillah dengan sabilisyaiton dan para pengikutnya.
Mereka tukarkan kursi di surga dengan kursi/jabatan dunia. Para pembawa Risallah dalam setiap peradaban selalu dihadapkan pada 4 karakter manusia yang telah dikuasai oleh nafsu syaitoniah. Mereka itu adalah:
1. "Fir'aun", Sang penguasa yang sombong, merasa lebih kuat, lebih hebat, berhukum kepada selain hukum Sang Kholiq.
2. "Bal'am", Ulama syu', penjilat untuk kepentingan duniawi.
3. "Qorun", Konglomerat yang rakus menelantarkan rakyat.
4. "Haman", Akademisi/teknokrat/kaum cendikia. Mereka menjadi pelacur ilmu untuk kepentingan penguasa, pragmatis duniawi yang sifanya sesaat.
Saat ini tentara-tentara Allah telah siap bergerak, baik yang goib maupun yang nyata (air, api, angin dan tanah - A3T). untuk membuktikan kebenaran ayat-ayat Allah.
Allah swt. berfirman:
1. Fa zarnii wa may yukazzibu bihaazal-hadiis, sanastadrijuhum min haisu laa ya'lamuun.
Artinya:
Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui.
(QS. Al-Qalam 68: Ayat 44).
2. Wa qul jaaa`al-haqqu wa zahaqol-baathilu innal-baathila kaana zahuuqoo.
Artinya:
Dan katakanlah, Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 81).
Semoga kita tidak termasuk golongam orang-orang yang dibinasakan. Namun dimasukan kepada golongan orang-orang yang diberi kemenangan.
Aminnn ya Rabbal 'alamiin.